Bunda dan Ayahku...

Ayah..
you are the great and strongest man ever I met..
you always be my hero, as every daughter seems their father...
the first and the best hero more than the avengers. spiderman or the other fiction heroes..
someone who is tired of sacrifices
someone who exposed his back to the sun only for the family he love, 
Expect that his children will have a better life than today...

Bunda..
the great women forever and ever I met in this world..
the strongest women ever I seen...
she never show her sadness, weakness,her worries ....
to her husband...
to her daughter..
to her son..
just ALLAH, place where she's showed her pain, worried and all...





Beberapa hari yang lalu, my best mom ever datang ke jakarta untuk buat nemenin gue di kost..
you know why?
karena gue nagis-nangis nelpon beliau dan bilang pingin pindah dari kuliah gue yang sekarang..
orang tua mana yang tidak cemas???

Segera beliau mencoba memesan tiket untuk bisa menemui gue di Jakarta, tapi karena ketika itu sedang ada kabut asap kiriman dari Riau, membuat semua penerbangan dalam beberapa hari di tutup.
Setelah 3 hari menunggu, akhirnya bandara di Padang pun di buka, namun untuk 3 hari pertama penerbangan penuh karena melayani penundaan selama 3 hari sebelumnya.
Well, akhirnya bunda dapet tiket setelah 6 hari menunggu.
Sorenya, beliau tiba di kosan gue. tidak tampak lelah di matanya, padahal dirinya baru saja melakukan perjalanan jauh dan sedang berpuasa.

Selama kurang lebih 3 minggu beliau menemai gue, gue ngerasa seneng banget. Bunda sabar ngadepin gue yang masih aja bersikeras pingin keluar dari jurusan ini. Beliau berusaha meyakinkan gue, bahwa gue bisa survive di jurusan yang sekarang.

Kemanapun dan bagaimanapun caranya, gue harus tetap kuliah disini..
Mulai dari mendatangi pembimbing akademik gue yang juga merupakan dosen mata kuliah yang bikin gue down, beliau lakukan.
Hingga mencari psikolog agar gue bisa menjalani psykotest.

Tak ada......

Yang beliau lakukan, semuanya hanya untuk meyakinkan gue bahwa apa yang sudah Allah takdirkan buat gue adalah yang terbaik..

Jika temen-temen bertanya, apa masalah yang membuat gue bener-bener hampir punya niat yang bulat 100% pingin keluar?

Gue ngerasa gue ga cocok, ini tu bukan passion  gue, gue tertekan dan 'menghukum' diri gue sendiri ketika gue melihat punya temen sekelas yang lainnya pada bagus-bagus. Gue tahu dan gue sadar gue sudah melakukan hal itu ke diri gue, tapi otak gue saat itu bener-bener buntu dan gue ga mau mengakui hal itu.
gue gamau mengakuinya.

Jujur, gue takut dengan masa depan gue di jurusan yang gue pilih ini, gue merasa gue itu "madesu" alias masa depan suram di jurusan ini, karena gue ga bisa survive di jurusan ini.
Gue.... bener-bener ga berbakat dan ga berminat sama jurusan  ini....
Gue ungkapkan semua itu ke nyokap gue tersayang..
Gue tahu, gue berdosa karena udah buat nyokap dan bokap gue sedih..
Tapi sumpah, gue ga akan berani ngelakuin itu, kalo ga karena gue udah bener-bener putus asa sama semua ini..
Buktinya, sebelum ini, gue juga udah merasa, tapi gue tetep tahan dan berusaha menyabar-nyabarkan diri gue..

Tapi tidak untuk kali ini...

Ini juga merupakan salah gue, kenapa dari awal gue ga pernah jujur ke orang tua gue tentang apa yang gue rasakan selama di jurusan ini. Tiap orang tua gue nanya " gimana kuliahnya?? lancar??", gue selalu jawab "baik" or sometimes "lancar kok". Gue pendem semuanya.
Tapi yang tidak gue sadari sedari awal adalah akibat yang gue terima karena gue memendam perasaan tertekan gue.

Dari dulu, semenjak gue kecil, semua yang gue rasakan, semuanya gue ceritain ke orang tua gue...
Gimana dulu gue pingin keluar dan pindah dari sekolah asrama gue karena gue bosen dengan kehidupan asrama.. semuanya gue ceritain..
tapi tidak untuk yang ini...

Akhirnya setelah terlalu lama gue pendem, ibarat balon yang udah terlalu penuh sesak oleh gas yang jika di sentuh sedikit saja langsung.. DOOORRRRR..... meledak...

Semua gara-gara gue ga bisa ngerjain tugas natural drawing, gue bingung dan gue ga berani cerita ke siapapun.. semuanya gue pendem sendiri, hingga akhirnya gue muak................
Daaannnnnn gue bener-bener ga melakukan apapun selama hampir 3 minggu masa perkuliahan...

But, as I said before, my mother.. 
Beliau tidak pernah marah dan meragukan gue sedikitpun.
Beliau biarkan gue menumpahkan segala apa yang jadi kekesalan gue, walau gue tahu, jauh di hati terdalamnya ia menangis, ia sedih dengan apa yang terjadi sama gue. d
Dengan sikap gue.
Gue saat itu bener-bener ga dewasa...

Tapi, sekali lagi, bunda gue yang paliiingg gue sayangi itu, tidak menunjukkannya ke gue..

Gue sedih..
Bahkan gue sempat menyalahkan takdir..
Kenapa??? kenapa gara-gara ini semua orang tua gue harus ikut sedih??
Orang tua gue harus ikut merasakan semuanya...
Gue sempet menyalahkan kehidupan gue sendiri, gue bahkan sampe berpikir hidup ini emang bener-bener ga adil !!!!

Hufttt....
Kalo sekarang gue inget itu semua, gue bener-bener merasa menyesal ke kedua orang tua gue... gue bener-bener...

"For my great mom and dad"

The only thing I can do is... 
"Sorry mom.. sorry dad.. I never mean to make you sad, to make you feel pain. it's all only about my childhish trait. and I don't even think before, how it could be worse everyday, and how worry you are about me.."
Thanks for being my best friends, my best techers, my best parents ever...

I know, till today and will never I can retaliate all what you have done for me...
I just wanna say.. but words can't explain how I feel sorry for everything I've done to you..
for being a bad child for you..
for how In twenty years lived I had, I still doesn't make you proud yet of me...

I ca't promise anything to you..
but, in the future I'll try my best only for you..
my hero...


 Love you soo much, yesterday, today, and forever....







Komentar

  1. biqii.. lo kenapa ga bilang kalau lo masih ga nyaman sama jurusan lo yang sekarang ?? lu juga sii lo pendam ke gue juga. haha
    tapi gua salut sama nyokap lu. kalao gua di posisi lo.. pasti nyokap gua udah marah2 sama gua. hahah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

di-TANYA-i

My kind of Idul Adha's Holiday (Pt.2)